Sugeng Rawuh - Selamat Datang - Welcome

Masyarakat yang hidup di pinggir hutan seringkali dituding sebagai pelaku perusakan hutan. Padahal mereka rata-rata petani miskin yang kesehariannya bergulat memenuhi kebutuhan hidup dari lahan yang sangat sempit, kurangnya pengetahuan dan pendidikan serta ketiadaan permodalan. Tidak pernah sekalipun terfikir untuk merusak alam yang selama ini menjadi gantungan hidup. Bahkan jika dilihat secara jujur, masyarakat pinggir hutan-lah yang selama ini menyumbang sangat besar terhadap pemeliharaan hutan, tanpa pernah menerima hasil jerih payah yang telah dikeluarkan.

Berangkat dari rasa keprihatinan dan tanggung jawab terhadap hutan agar dapat dinikmati anak cucu kita, maka pada 3 Pebruari 2005 dibentuk sebuah wadah Paguyuban Gerakan Rakyat Gunung - PAGER GUNUNG.

Sabtu, 20 November 2010

Hari Air Sedunia, Warga Melung Ruwat Mata Air

Berbagai cara dilakukan warga untuk memperingati Hari Air Sedunia. Di Banyumas, Jawa Tengah, warga Desa Melung memperingatinya dengan meruwat sumber air di kaki Gunung Slamet.
Ruwat yang dilakukan turun-temurun sejak nenek moyang mereka ini dimaksud agar warga selalu dekat dengan sumber air sebagai sumber kehidupan.

Ruwat ini dilakukan di sumber mata air yang berjarak sekira 500 meter di atas bukit pemukiman warga. Dengan berjalan kaki menaiki bukit di Desa Melung, Kecamatan Kedung Banteng, warga setempat melakukan ritual ruwat air.
 Tepat di sumber mata air, warga yang dipimpin tetua adat desa melakukan ritual ruwat air. Ritual yang diawali dengan doa-doa ini, diikuti dengan khusyuk oleh warga Desa Melung.
Tetua desa yang memimpin doa di depan sumber mata air juga menaburkan bunga yang sudah diberi doa. Mata air di bukit Desa Melung ini sendiri disalurkan ke semua rumah warga di Desa Melung untuk keperluan hidup sehari-hari mereka.

Ritual yang sudah dilakukan secara turun-temurun dimaksudkan agar warga selalu mengingat bahwa air adalah sumber kehidupan. Dalam ruwat air ini warga berharap sumber air selalu terjaga agar tetap jernih. Selain itu, ritual ini juga sekaligus sebagai peringatan hari air sedunia yang jatuh beberapa hari lalu.

"Ruwat air ini dimaksudkan agar warga desa kami selalu menghargai akan arti pentingnya air sebagai sumber kehidupan manusia pada umumnya dan bagi warga desa kami pada khususnya. Sumber mata air di kaki bukit Gunung Slamet ini memang merupakan sumber kehidupan warga kami," ujar Dwi Fitriyono, panitia ruwat air, Minggu (28/3/2010).

Sebagai tanda syukur, dalam ritual ruwat air ini warga juga menyembelih seekor kambing berwarna coklat. Kambing selanjutnya di masak beramai-ramai untuk dihidangkan sebagai masakan gulai. Ritual berakhir setelah warga berdoa dan selanjutnya menyantap beramai-ramai masakan gulai kambing di dekat sumber mata air (doc. Pager Gunung).

Kamis, 18 November 2010

Kemandirian Tani

Kemandirian merupakan kunci keberhasilan petani dalam mengurus usaha pertaniannya agar dapat mencukupi kebutuhan hidup.  Kemandirian itu meliputiseluruh aspek dalam kegiatan budidaya, mulai dari pengadaan pupuk dan obat-obatan hingga pemasaran.

Pager Gunung telah memulai kemandirian di tingkat pengadaan pupuk pertanian dengan membudayakan rumah kompos yang dikelola secara mandiri oleh para anggotanya.

Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan kompos ini berasal dari limbah ternak masing-masing anggota, juga dengan memanfaatkan bahan yang tersedia melimpah seperti daun-daunan.

Pemasaran Sayur Organik = Kampanye Lingkungan Hidup

Untuk membuka peluang pasar organik, Pager Gunung telah mampu memasok kebutuhan sayur organik di salah satu Pasar Swalayan terkemuka di Purwokerto.

Kegiatan pemasaran di pasar swalayan ini memiliki dua keuntungan sekaligus, yaitu :
  1. Mengkampanyekan pola hidup sehat melalui konsumsi bahan makanan yang bebas dari bahan kimia baik   dari pupuk dan pestisida
  2. Memotivasi anggota Pager Gunung untuk lebih giat lagi dalam membudidayakan tanaman pangan secara organik
Kegiatan ini telah terbukti mampu meningkatkan penghasilan anggota sekaligus meningkatkan kekayaan organisasi, selain tentu saja meningkatkan volume kegiatan budidaya tanaman pangan secara organik di Desa Melung.

Harapan jangka menengah kami adalah dengan meningkatnya serapan hasil pertanian organik, maka meningkat pula minat masyarakat perkotaan untuk berwisata ke kebun organik Pager Gunung di Desa Melung, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas.

Bagi pembaca di daerah Purwokerto yang berminat untuk menjadi pelanggan kami, silakan menghubungi melalui e-mail : pagergunungslamet@gmail.com.  Dengan menjadi pelanggan kami, anda telah mendukung upaya kami dalam mensejahterakan masyarakat petani, sekaligus menyelamatkan lingkungan hidup.


[redaksi]

Kebun Wisata Organik Pager Gunung