Sugeng Rawuh - Selamat Datang - Welcome

Masyarakat yang hidup di pinggir hutan seringkali dituding sebagai pelaku perusakan hutan. Padahal mereka rata-rata petani miskin yang kesehariannya bergulat memenuhi kebutuhan hidup dari lahan yang sangat sempit, kurangnya pengetahuan dan pendidikan serta ketiadaan permodalan. Tidak pernah sekalipun terfikir untuk merusak alam yang selama ini menjadi gantungan hidup. Bahkan jika dilihat secara jujur, masyarakat pinggir hutan-lah yang selama ini menyumbang sangat besar terhadap pemeliharaan hutan, tanpa pernah menerima hasil jerih payah yang telah dikeluarkan.

Berangkat dari rasa keprihatinan dan tanggung jawab terhadap hutan agar dapat dinikmati anak cucu kita, maka pada 3 Pebruari 2005 dibentuk sebuah wadah Paguyuban Gerakan Rakyat Gunung - PAGER GUNUNG.

Sabtu, 24 September 2011

RESTORASI HUTAN BERBASIS MASYARAKAT

Kondisi hutan di lereng gunung Slamet masih belum pulih semenjak penebangan di tahun 2001. Pohon damar yang ditanam Perhutani tahun 2003 belum besar. Hal ini menyebabkan tata air menjadi terganggu. Banyak mata air yang kemudian mati. Kemarau panjang yang melanda tahun ini menyebabkan banyak wilayah mengalami krisis air.

Oleh karena itu, Pager Gunung didukung oleh Komunitas Peduli Slamet (KOMPLEET) akan melakukan restorasi hutan berbasis masyarakat. Restorasi ini bertujuan untuk memulihkan hutan gunung Slamet di wilayah pangkuan hutan desa Melung agar hidrologi terjaga dengan baik.

Hutan yang masuk di wilayah pangkuan desa Melung merupakan hutan yang sangat penting bagi hidrologi di Banyumas. Di wilayah ini hulu sungai Banjaran, sungai yang paling tinggi debitnya di gunung Slamet, bermula. Rusaknya hutan di wilayah Melung akan berdampak serius bagi Banyumas. Selain digunakan untuk mengairi ribuan hektar lahan pertanian, sungai ini juga dimanfaatkan sebagai sumber listrik oleh PLN.

Dalam program ini, akan ditanam pohon aren di sepanjang bantaran sungai. Aren dipilih karena tumbuhan ini sangat baik dalam menyerap air dan menyimpan dalam pori-pori tanah. Selain itu, aren memiliki nilai ekonomis tinggi bagi masyarakat pesanggem. Masyarakat nantinya dapat menyadap nira dan memanen kolang-kaling sebagai pemasukan ekonomi.

Selama proses penanaman, Pager Gunung akan melibatkan banyak pihak antara lain IPNU/IPPNU, Mapala se Banyumas, siswa SMA, LSM Lingkungan dan lain-lain. Dengan program Restorasi Hutan Berbasis Masyarakat ini, diharapkan hutan gunung Slamet dapat terjaga dengan baik sekaligus mampu mensejahterakan masyarakat. Semoga terwujud apa yang menjadi cita-cita  kami, yaitu "Hutan Lestari, Masyarakat Sejahtera"